• instagram
  • Youtube
  • @gpq6529m

Senin, 21 Agustus 2017

Curahan Seorang Tokoh Masyarakat
04 Agustus 2017
Oleh Kelompok 34 Tegal Sumedang

Setelah mendatangi ketua RT 02, kami pun pergi ke Bapak Asep Taryana beliau adalah seorang tokoh masyarakat di kampung Bugeul. Beliau menjabat menjadi RT 01 di RW 05, yang telah menjalani tugasnya selama 2 tahun, beliau ditunjuk langsung oleh warga untuk menjadi seorang RT. Beliau menceritakan kepada kami bagaimana keadaan masyarakat disekitarnya, beliau pun berkata “Didieu mah Karang Taruna teh tos teu aktif, kusabab pemuda pemudina oge, tos narikah sareung aya oge anu darameul di pabrik, janteun teu aya nu janteun pangurus kangge 17 Agustusan teh. Teras kangge dana oge kirang, masyarakat teh teu aya nyumbang kangge acara 17 Agustusan teh, didieu mah masyarakatnya kirang kasadaran kangge 17 Agustusan teh. Janteun atos 2 tahun mah setiap Agustusan teh teu aya hiburan wae didieu mah.”
Begitulah ujaran seorang tokoh masyarakat yang melihat bagaimana situasi di lingkungan masyarakatnya. Kami pun menyimak semua yang beliau ujarkan, dan mencoba menyimpulkan bagaimana keadaan masyarakat yang berada di RT 01, yaitu:
Pertama,  pemuda-pemudi rata-rata sudah menikah, mereka mempunyai kesibukan sendiri sehingga sulit untuk berkumpul dan membicarakan hal-hal kegiatan yang menyangkut tentang masyarakat, seperti apa yang dilakukan Karang Taruna di masyarakat yang lainnya, contohnya mengadakan kegiatan 17 Agustus. Dikarenakan kesibukan mengurus keluarga dan ada juga yang bekerja di pabrik, yang pastinya akan memiliki waktu sedikit. Itulah sebabnya Karang Taruna di RT 01 sudah tidak aktif lagi.
Kedua, kurangnya kesadaran masyarakat tentang partisipasinya dalam mengadakan kegiatan 17 Agustus, tidak ada antusias warga untuk merayakan bersama-sama, dan tidak ada pula sumbangan warga untuk memfasilitasi kegiatan 17 Agustus. Akibatnya sudah 2 tahun masyarakat RT 01 tidak bisa merayakan kegiatan 17 Agustus.
Ketiga, masyarakatnya kurang kesadaran dalam hal kerja bakti, mereka bisa melaksanakan kegiatan kerja bakti jika ada upahnya, itu akan membingunkan ketua RT. Kerja bakti seharusnya dilakukan bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan, karena semua itu untuk kebaikan mereka sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar