• instagram
  • Youtube
  • @gpq6529m

Sabtu, 05 Agustus 2017

FILOSOFI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dok. Pribadi Nurrohman

Landasan teologis pemberdayaan masyarakat diambil dari surat al-Ra’d (13) ayat 11 yang artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Teladan umat Islam dalam urusan pemberdayaan adalah Nabi Besar Muhammad SAW. 

Nabi Muhammad tidak hanya memerintahkan mencari ilmu sampai ke negeri Cina, serta mendorong umatnya agar terus belajar sejak lahir sampai  wafat namun beliau juga memberi contoh. Belajar tidak identik dengan menempuh pendikan formal, tapi memiliki arti yang luas termasuk belajar dari masyarakat.  

Salah satu doa nabi yang diabadikan dalam al-Qur’an adalah rabbi zidni ilma. Untuk memperkaya landasan teologis umat Islam juga dapat belajar dari filosofi Lao Tzu yang mengatakan: ” Go to the people. Live with them. Learn from them. Start with what they know. Build with what they have. But with the best leaders, when the work is done , the task accomplished, the people will say ” We have done this ourselves.” Perubahan dapat dibangun dengan membangunkan kesadaran kritis. Kesadaran kritis muncul pada saat orang mulai berhenti melihat problem sebagai kecelakaan individu tetapi  melihatnya sebagai problem structural. (  people stop looking at problem as mostly individual accidents but see them more as structural problems.) 

Kesadaran kritis akan melihat masalah dalam kaitannya dengan sejumlah kontradiksi social ekonomi yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan dan kontradiksi dilihatnya sebagai fakta yang bisa dirubah. (Nurrohman, DPL Tegalsumedang)

Redaktur : Fauzan Alsyifa

0 komentar:

Posting Komentar