• instagram
  • Youtube
  • @gpq6529m

Senin, 21 Agustus 2017

“KAMI PUN SANGAT MENGHARAPKAN KERJA SAMA MASYARAKAT” (Silaturahim RT 3 RW 5)

            Minggu pertama di bulan Agustus setelah kami bersilaturahim ke RT 1 dan 2 RW 5 Desa Tegal Sumedang ini, akhirnya kami pun bersilaturahim ke RT 3 yang tidak jauh dengan RT 1. Alhamdulillah bapak RT sedang bersih-bersih rumahnya bersama istri dan kedua anaknya yang asyik bermain di halaman rumah.
            Kami segera bergegas menghampiri rumah dan menemui istri nya yang sedang sapu-sapu di halaman rumahnya. “Assalamu’alaikun Wr Wb, ibu punten bapak na aya?” (Tanya kami). “Wa’alaikumussalam Wr Wb, aya. Manga kalalebet. Ueuleuh…. Timarana ieu teh?” (Jawab istri pa RT).  Kami pun masuk dan dipersilahkan untuk duduk di ruang tamu. “Punten bu, ieu teh urang sadaya mahasiswa-masiswi UIN SGD Bandung” (jawab kami). ”Oh muhun. Aya peryogi ka bapaknya? Ke sakedap bapak na nuju di kamar nembe rengse ibak. Antosan wae sakedap nya” (Kami pun menunggu pak RT).
            Tak lama kemudian, pak RT pun keluar dari kamar dan duduk bersama kami di ruang tamu sambil menyambut kami dengan senang hati. Kami pun memperkenalkan diri satu-satu, maksud dan tujuan kami datang kemari, dan masih banyak lagi. Tak lupa juga kami pun  mewawancarai bapak RT 3 ini. Mulai dari pertanyaan nama kepanjangan bapaknya, berapa anaknya, sudah berapa lama menjabat sebagai ketua RT 3, dan bagaimana kronologisnya pak RT bisa menjadi ketua RT 3 di Desa Tegal Sumedang ini.
            Pak RT pun menjelaskan secara mendetail, bahkan beliau sedikit curhat kepada kami keadaan beliau sebagai RT. Beliau menceritakan bahwa masyarakat di Desa Tegal Sumedang ini kurang antusias jika ada pemilihan pemerintahan di Desa, apalagi jeka menjadi Ketua Desa. Menjadi RT atau RW pun mereka acuh. Beliau bisa menjadi RT pun atas pilihan saudaranya. Bahkan tidak semua masyarakat pun memilihnya. Ada juga yang memang tidak setuju dengan beliau bahkan ada juga yang meledeknya, katanya “Masa jadi RT badannya kecil begitu”. Respon pak RT dalam hatinya “Yaa saya juga sebenarnya tidak ingin, karena tidak ada yang mau juga sih menjadi RT”. Pak RT pun dipilih oleh saudaranya karena dsri segi pendidikannya, di bandingkan dengan masyarakat lainnya beliau adalah yang lumayan tinggi. Yaitu tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini berarti pendidikan masyarakat di Desa Tegal Sumedang ini mayoritas hanya tamat Sekolah Dasar (SD). Masyarakat di Desa Tegal Sumedang setelah lulus SD, mayoritas dari mereka tidak melanjutkan lagi ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Karena prinsip mereka yang bermacam-macam. Ada yang ingin segera mempunyai uang sendiri, ada yang bosan dengan pendidikan, yang katanya “susah ah sekolah mah mikir aja”. Dan masih banyak alas an mereka untuk tidak melanjutkan pendidikannnya.
            Kami pun bertanya mengenai sudah berapa lama pak RT menjabat sebagai ketua RT. Beliau menjawab katanya sudah 10 tahun beliau menjabat sebagai ketua RT. Lalu kami bertanya lagi mengenai antusias masyarakat untuk merayakan 17 Agustus an, beliau menjawab katanya masyarakat nya pun kurang antusias dalam merayakan 17 Agustus an, bahkan Karang Taruna nya pun tidak aktif. Mungkin marena mereka sudah mempunyai kesibukkannya masing-masing.
            Kami bertanya lagi “Apa sih program-program bapak selama menjadi atau program kedepannya untuk Desa Tegal Sumedang ini ?”. Pak RT menjawab bahwa untuk saat ini beliau belum mempunyai program lagi. Karena miris dan sedih melihat masyarakatnya yang kurang antusias dalam kerja sama dalam membangun Desa Tegal Sumedang ini agar lebih makmur dan sejahtera lagi.  Pernah beliau pun mangajak masyakat untuk bersih-bersih dan mengaspal jalan bahkan berencana untuk membuat MCK, tetapi tidak semua masyarakat ikut serta. Hanya sebagian saja, bahkan hanya sedikit sekali.   
Oleh Kelompok: 34



         

0 komentar:

Posting Komentar