• instagram
  • Youtube
  • @gpq6529m

Profil Desa

KKN Sisdamas 2017


Tentang kami

Tegalsumedang adalah desa yang sangat miskin dan kumuh di kecamatan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, Indonesia (Sumber: Wikipedia).

KKN Sisdamas 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung hadir untuk membantu memberdayakan masyarakatnya dan bersama-sama berjalan ke-arah yang lebih baik

Deepak Bhagya

info Desa

Desa Tegal Sumedang

Sejak Agustus 2017
Alamat : Sindang Wangi No.16, Tegal Sumedang, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat 40394
Website: desategalsumedang.blogspot.co.id
E-mail: desa.tegalsumedang@gmail.com

Siklus KKN

Update Terbaru Kegiatan KKN


Kamis, 10 Agustus 2017

Mengenal Lebih Dekat Tokoh Agama RW 06 Desa Tegal Sumedang

Mengenal Lebih Dekat Tokoh Agama RW 06 Desa Tegal Sumedang




Oleh kelompok 35 - Pengalaman hidup seorang tokoh  merupakan suatu hal yang selalu menarik untuk diketahui karena didalamnya terdapat berjuta hikmah yang dapat dipetik dan dijadikan pelajaran demi kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang seperti halnya kisah hidup seorang kiyai H Lili,  yang memberikan wawasan akan ilmu kehidupan.
Pria ramah kelahiran Bandung 11 Oktober 1950 memulai pendidikannya di sekolah rakyat muslimin yang terletak di Cileunyi kabupaten Bandung selama tujuh tahun.  Setelah lulus sekolah rakyat pada tahun 1964 beliau menjadi santri di pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Bandung,  tidak lama setelah itu beliau memutuskan untuk berpindah pondok ke sukamiskin  enam tahun kemudian  tepatnya pada 1971 beliau melanjutkan pendidikannya di pondok yang terletak di Cicalengka,  setelah sekian lama melalui pahit manisnya kehidupan seorang diri akhirnya pada tahun 1973 pria yang humoris itu menemukan pelabuhan hatinya seorang wanita hebat yang sampai sekarang setia menemani perjuangan beliau, dari pernikahannya beliau dikaruniai sebelas orang anak, karena kecintaannya terhadap ilmu pada 1976 beliau kembali menjadi santri pondok di Banjar. Lima tahun kemudian, beliau yang sudah matang dalam ilmu agama kembali ke Bandung dan tinggal di desa Tegal Sumedang.  Sejak itu kegiatan dakwah beliau dimulai, sebagai seorang yang peka terhadap permasalahan sosial pada 1980 beliau  mendirikan yayasan Kematian  Bahrul Ulum yang mencakup empat desa diantaranya adalah;  Cileunyi, Sukamanah, Nagamas, dan TegalSumedang. Seiring berjalannya waktu yayasan Kematian Bahrul Ulum  yang beliau dirikan mempunyai aset yang besar khususnya di bidang zakat.
       Kesabaran dan ketekunan beliau dalam berdakwah memberi dampak yang besar terhadap kesadaran beragama pada masyarakat desa Tegal Sumedang hal ini dapat diukur dengan  besarnya partisipasi masyarakat dalam mengeluarkan zakat  hasil  pertanian selain itu juga pada hari raya Idul Fitri setidaknya ada lima ekor sapi dan enam ekor domba untuk kurban setiap tahunnya.
     Kepandaian beliau dalam menjalin hubungan dengan masyarakat menjadikan beliau dicintai oleh masyarakat.. Tidak hanya itu beliau pun pandai soal urusan spiritual sehingga dalam perjalanan hidupnya sebesar apapun masalah yang dihadapi beliau dapat mengatasinya.  Hal ini beliau ceritakan  ketika kehidupannya dulu saat bertani,  berjualan telur hingga dapat menyekolahkan putra-putrinya ke tingkat tinggi bahkan salah satu putranya berhasil menjadi sarjana ITB dan tahun ini beliau pergi ke tanah suci meski keadaan beliau yang kini mapan namun pria yang kerap di panggil akang ini tetap rendah hati dan dekat dengan masyarakat bahkan ketika ditanya akan harapannya.  Beliau berharap agar masyarakat berislam dengan baik dan menjalankan agama islam sebagaimana mestinya sehingga islam bukan sekedar pengakuan saja.