• instagram
  • Youtube
  • @gpq6529m

Profil Desa

KKN Sisdamas 2017


Tentang kami

Tegalsumedang adalah desa yang sangat miskin dan kumuh di kecamatan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, Indonesia (Sumber: Wikipedia).

KKN Sisdamas 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung hadir untuk membantu memberdayakan masyarakatnya dan bersama-sama berjalan ke-arah yang lebih baik

Deepak Bhagya

info Desa

Desa Tegal Sumedang

Sejak Agustus 2017
Alamat : Sindang Wangi No.16, Tegal Sumedang, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat 40394
Website: desategalsumedang.blogspot.co.id
E-mail: desa.tegalsumedang@gmail.com

Siklus KKN

Update Terbaru Kegiatan KKN


Selasa, 22 Agustus 2017

Membangun Semangat Kekeluargaan dengan Fanatisme Klub Sepakbola PERSIB Bandung

Membangun Semangat Kekeluargaan dengan Fanatisme Klub Sepakbola PERSIB Bandung



Siapa yang tidak mengenal klub sepakbola yang satu ini? Dengan julukannya tim maung Bandung, Persib Bandung memiliki fans fanatik yang amat luar biasa banyaknya. Para penggemar tim sepakbola yang satu ini tersebar banyak di daerah Jawa Barat bukan hanya Bandung saja, maka tidak heran jika banyak yang menyebutkan bahwa Persib Bandung adalah tim kesayangan warga Jawa Barat.
Bagi mereka para penggemar, menonton tim kesayangannya ini merupakan suatu keharusan, maka tidak heran jika setiap kali Persib bertanding akan banyak para penggemar berbaju biru membanjiri stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Bagi mereka yang tidak bisa menononton secara langsung juga tidak ingin ketinggalan menyaksikan tim kesayangannya bertanding, mereka menonton ditelevisi atau bahkan nobar alias nonton bareng tim kesayangan mereka ini seperti  yang dilakukan masyarakat Ciluncat Kidul, Desa Tegal Sumedang. Pada malam tanggal 8 Agustus 2017 masyarakat Ciluncat Kidul bersama para Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN didaerah setempat berinisiatif untuk mengadakan nonton bareng menyaksikan pertandingan antara Persib Bandung melawan Arema. Dengan fanatisme yang besar dari warga Ciluncat Kidul terhadap tim kesayangannya ini membuat jalan depan posko KKN kelompok 35 penuh dengan warga yang siap menyaksikan pertandingan tersebut.
Kegiatan nonton bareng tersebut terdapat semangat kekeluargaan yang terbangun dimasyarakat Ciluncat kidul ini. Masyarakat, pemuda dan mahasiswa bahu membahu saling bekerjasama untuk mempersiapkan acara tersebut, sehingga terdapat semangat kebersamaan yang terbangun. Selain daripada itu, pada saat acara tersebut berlangsung, banyak masyarakat yang berkumpul dan saling berbicara dan tegur sapa antara satu dengan yang lainnya. Hal inilah yang dapat memperkuat emosional pada semua masyarakat Ciluncat yang berkumpul pada malam itu. Selain dari tegur sapa dan berbincang-bincang, warga masyarakat yang berkumpulpun saling berbagi makanan dan cemilan sehingga hal ini dirasa mampu mempererat persaudaraan dimasyarakat Ciluncat Kidul tersebut. Pada malam itu tidak ada sekat,  bahkan mahasiswa dari UIN Sunan Gunung Djati yang sedang melaksanakan KKN di daerah tersebutpun serasa menjadi bagian dari warga yang sudah lama menetap di daerah tersebut. Dengan fanatisme terhadap tim sepakbola Persib Bandung ternyata mampu membangun semangat kekeluargaan di Ciluncat Kidul. Semoga semangat kekeluargaan ini dapat terjaga selamanya, sehingga semangat gotongroyong dapat terjalin di daerah pedesaan ini.



Kontibutor      : Abdul Mugni / Kelompok 35
Reaktur           : Anisa Nur Islami

“PESAN YANG LUAAAAAAR BIASA DARI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI CILUNCAT 1 & 2”
(Silaturahim ke SDN Ciluncat 1 & 2, RW 5)
Selasa, 8 Agustus 2017 (11.30-12.30)



            Setelah kami bersilaturahim ke SMP dan MA Hidayatul Falah, lalu kami bersilaturahim ke SDN Ciluncat 1 & 2 yang berada di RW 5. Karena di RW 3 hanya ada SMP dan MA nya saja, maka Alhamdulillah cukup jauh juga jarak tempuh untuk menuju ke SDN Ciluncat 1 & 2 ini. Terik matahari yang begitu menyengat, tak kalah juga dengan angin dan juga debu yang sangat membuat kami sedikit terganggu dalam perjalanan menuju ke SDN Ciluncat 1 & 2 ini. Tapi Alhamdulillah karena niat kita untuk bersilaturahim, maka segala kendala yang kami hadapi pun tidak menjadi halangan dan alasan untuk kami untuk tetap bersilaturahim ke SD.
            Setelah kami menelusuri perjalanan yang begitu panas dan cukup jauh, Alhamdulillah kami pun sampai dengan rasa senang. Ketika sampai pintu gerbang sekolah, kami melihat adik-adik yang sedang berlari-lari dengan rasa senangnya karena sejak itu waktu pulang sekolah mereka, yaitu pukul 12.30. kami kira para guru pun sudah pada pulang. Tapi ada beberapa guru yang masih berada di kantor, termasuk juga kepala sekolah. Ada Ibu guru yang cantik sedang bersiap-siap untuk pulang, lalu kami tahan sejenak dan kami langsung saja bertanya “Assalamu’alaikum Ibu, mohon maaf kami mahasiswa-mahasiswi dari UIN SGD Bandung. Kami ingin bersilaturahim kepada Kepala Sekolahnya apakah ada bu?”. “Wa’alaikukussalam. Oh ya. Ada. Mari saya antar ke kantor” (jawab Ibu guru cantik tersebut). Kami punberjalan bersama menuju kantor
            Setelah sampai, kami di sambut dan di persilahkan untuk masuk oleh sebagian guru yang memang belum pulang, juga oleh Kepala Sekolah. Kami pun memulai pembicaraan dengan guru-guru dan juga Kepala Sekolah tersebut. Dan ternyata Kepala Sekolah sepertinya sangat senang dengan maksud dan tujuan kami datang ke SD. Kami pun mempernalkan diri atas nama mahasiswa dan masiswi UIN SGD Bandung dan berlanjut di tanya satu persatu dari kami dari mana saja asal kami. Kami pun menjawab satu persatu.
            Setelah selang beberapa menit, Kepala Sekolah pun bercerita bahwa beliau juga alumni UIN SGD Bandung, yang dahulunya yaitu IAIN (Intitut Agama Islam Negeri). Beliau mempunyai 3 anak. Dan ketiga anaknya juga kuliah di UIN. Anak yang pertama jurusan Psikologi, anak yang kedua di Fakultas Ushuluddin, dan anak yang ketiga jurusan Sosiologi lulusan tahun 2015.
            Beliau bercerita mengenai sejarah SDN Ciluncat ini, bahwa SD ini seharusnya ada 2 bangunan SD 1 dan SD 2. Karena belum ada bantuan dari pemerintah, maka SD 1 dan 2 nya di gabung. Siswa-siswi dari setiap kelas nya ada sekitar 40 siswa ini di gabung SD 1 & 2. Tetapi siswa-siswi sebanyak ini hanya dari kelas 1 sampai dengan kelas 4 saja. Kelas 5 ada 20 siswa dan kelas 6 ada 15 siswa. Begitupun juga dengan guru-gurunya, setiap kelas itu memiliki 2 wali kelas. Untuk operasional pun enggan untuk berkunjung ke SDN Ciluncat ini, karena jarak tempuh yang begitu jauh dari jalan raya dan juga jalan yang masih perlu perbaikan (berlubang), sehingga cukup lama juga untuk pembangunan sekolah ini. Begitu papar Kepala Sekolah.
            Kami disambutnya dengan gembira. Kami pun menyimak dengan baik apa yang telah di ceritakan oleh Kepala Sekolah. Ternyata Kepala Sekolah ini memberikan sedikit siraham rohani (hehe)  dan pesan untuk kami. Bahwa ketika kami lulus nanti da nada yang menjadi pemerintah atau DPR maupun MPR, kami tidak boleh menjadi koruptor. Beliau berpesan  bahwa tidak akan barokah uang hasil dari korupsi. Mending sedikit, cukup tapi berokah. Daripada uang atau kekayaan berlimpah, tapi hasil dari tidak halal. Beliau berkata “daa duit mah saeutik lob age ari teu bisa nyekel na mah seep wae. Matak mun aya artos teh kanggo hal-hal nu bermanfaat. Syukur-syukur di anggo sedekah supados berkah”. Begitu ucapan dan pesan beliau yang selalu terngiang di telinga kami.

Oleh Kelompok: 34