MEDIA SENI PERAN SEBAGAI KOLABORASI PENYAMPAIAN KRITIK SOSIAL DAN HIBURAN (Taruna karya Rw 04 dan 06 Desa TegalSumedang)
Sebelum
membahas lebih dalam mengenai peran seni sebagai media komunikasi sosial, sebenarnya Seni sudah menjadi media aspirasi
bagi para seniman dalam mengungkapkan kritik social, motivasi, maupun hal hal
yang berbau politik formal maupun non formal. Oleh karena itu, Seni akan sangat
membantu sebagai sarana mengaspirasikan kritik
yang sangat bermanfaaat bagi tindakan tindakan yang memunculkan konflik
maupun media dakwah.
Apapun
disiplin seni yang kita geluti, semua pasti setuju bahwa “ Kesenian ” juga merupakan alat komunikasi massa. Seperti
yang kita ketahui bahwa dimana ada pertunjukan atau pergelaran seni, maka akan
begitu banyak antusias dan perhatian masyarakat, baik itu masyarakat seni itu
sendiri maupun masyarakat luas pada umumnya. Maka disitulah menjadi media
komunikasi masyarakat yang bisa mempertemukan antara personal dengan personal
lainnya, antara satu orang dengan orang lain, bahkan kelompok masyarakat
tertentu dengan kelompok masyarakat lainnya.
Suatu
karya penyampaian pesan moral yang dilakukan dengan media seni peran khususnya,
dilakukan oleh sekelompok pemuda garuda muda Taruna Karya kp. Ciluncat kidul RW 04 &06 desa TegalSumedang, Kec. Rancaekek kab. Bandung. Mereka (Pemuda
Taruna karya) mencoba menyampaikan pesan moral kepada masyarakat dengan media
seni peran atau lebih dikenal dengan seni drama kabaret (Teaterikal) yang
mengangkat sebuah alur cerita bertemakan “
Surga dibawah Telapak Kaki Ibu”. Menceritakan seorang anak brandalan
yang sangat mengekang, dan durhaka kepada kedua orang tua terutama ibu, sampai
mengisahkan kisah pertaubatan seorang pemuda brandalan tersebut. Sebuah Seni
pertunjukan ini bertujuan sebagai media penyadaran akan pentingnya berbakti
kepada kedua orangtua terutama ibu yang sangat bersusah payah berjuang demi
kesejahteraan anaknya.
Kontribusi : Luthfi Audia Pribadi
Redaktur : Anisa Nur Islami