• instagram
  • Youtube
  • @gpq6529m

Profil Desa

KKN Sisdamas 2017


Tentang kami

Tegalsumedang adalah desa yang sangat miskin dan kumuh di kecamatan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, Indonesia (Sumber: Wikipedia).

KKN Sisdamas 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung hadir untuk membantu memberdayakan masyarakatnya dan bersama-sama berjalan ke-arah yang lebih baik

Deepak Bhagya

info Desa

Desa Tegal Sumedang

Sejak Agustus 2017
Alamat : Sindang Wangi No.16, Tegal Sumedang, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat 40394
Website: desategalsumedang.blogspot.co.id
E-mail: desa.tegalsumedang@gmail.com

Siklus KKN

Update Terbaru Kegiatan KKN


Senin, 21 Agustus 2017

Berbincang- bincang dengan Bapak Holiludin
03 Agustus 2017
 oleh Kelompok 34 Tegal Sumedang

            Pada hari ke-2 kami sebagai pesrta KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) di Desa Tegal Sumedang, kami mencoba mendatangi tokoh masyarakat dimulai dengan mewawancarai salah satu tokoh masyarakat yang menjabat sebagai ketua RW yaitu Bapak Holiludin. Alhamdulilah saat kedatangan kami disambut dengan penuh keramahan oleh beliau. Beliau lahir di Bandung, Tanggal 04 Mei 1949, Riwayat Pendidikan beliau sampai SD dan mata pencaharian beliau sehari hari sebagai buruh tani dan perkebunan.
            Beliau mempunyai prestasi yang sangat bagus dibuktikan dengan jabatan beliau dari mulai tahun 1986 sampai sekarang. Beliau berkata kepada kami ” kapungkur mah bapak the kantos ngaraos cape kukituna bapak the milarian anu sanes anu kersa ngagentosan jabatan ieu. Aya panginten sataun mah manawi anjeuna ngaraos cape sareng saurna alim ngajabat deui. Teu lami pak lurah nunjuk deui bapak kangge janten RW tetep di kampong ciluncat ieu.”
            Kemudian kami bertanya mengenai visi misi beliau sebagai ketua RW yaitu:
1.      Visi :
a.       Pengajian rutin laki-laki yang dilaksanakan pada setiap hari Rabu setelah ashar
b.      Pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan pada setiap hari senin setelah dzuhur
c.       Pengajian bulanan tingkat Desa yang dilaksanakan pada minggu ke-4
d.      Pengajian anak-anak setiap hari di pesantren
e.       Infak tahunan untuk kematian di saat musim panen setahun sekali
f.       Membantu menerima zakat mal/ zakat fitrah kemudian mengelola kurban
2.      Misi :
a.       Memiliki masyarakat yang beriman dan bertakwa
b.      Memiliki generasi yang jujur, amanah, mengabdi kepada pemerintah
Beliaupun menceritakan problematika yang ada di masyarakat ini dan bagaimana beliau mengatasi hal tersebut contohnya:
1)      Ada warga masyarakat yang memiliki moral kurang baik seperti mabuk-mabukan beliau mencoba untuk menyelesaikannya dengan menasehatinya secara langsung terhadap pelakunya.
2)      Ada juga warga masyarakat yang suka mencuri seperti ayam dan bebek. Beliaupun turun tangan untuk menasehati pelaku tersebut dan memerinthkan untuk mengganti rugi dengan harga yang setimpal, serta melakukan perjanjian agar tidak melakukan lagi
3)      Sulit untuk membina pemuda untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat
Adapun hal yang sudah dicapai oleh masyarakat dari bantuan pemerintah seperti Membuat MCK pada Tahun 2008, merenovasi jalan dll.


Mengenal Masyarakat dengan Bersilaturahmi

04 Agustus 2017

Oleh Kelompok 34 Tegal Sumedang


Setelah kami mendatangi pak RW, kita melanjutkan perjalanan ke rumah pak RT 02 yang bernama Cecep Syamsudin. Untuk menuju rumah pak RT perjalannya cukup jauh kami melewati sawah kering, angin spoi-spoi dan cuaca yang panas. Akhirnya kamipun sampai kerumah pak RT disana kami disambut hangat oleh beliau. Beliau menjabat sebagai RT dari Tahun 2015 yang ditunjuk oleh saudaranya . Beliau bercerita mengenai keadaan masyarakat yang berada dilingkungannya. Pertama, menurutnya bahwa kebanyakan pemuda pemudinya lulusan SMP dan profesi sehari hari mereka ada yang sebagai buruh Tani, Pembangunan, karyawan dsb. Kedua, keadaan sawah disana sangat kekeringan sehingga membutuhkan air. Terpaksa masyarakat yang menggarap sawah harus membeli air yang disalurkan dari ci Tarik pada setiap panen dan harganya cukup mahal yaitu 1 tumbak per petak. Hal ini menjadi sebuah beban masyarakat karena sawah yang mereka garap bukan milik mereka sendiri melainkan miliki orang luar.

Kebetulan istri pak RT seorang ibu PKK beliau bercerita tentang program kegiatannya diantaranya ada penimbangan setiap bulan di posyandu, kursus menjahit dan kursus tata rias. Tak disangka ternyata beliau mempunyai prestasi yang sangat membanggakan Desa Tegal Sumedang beliau dan kawan – kawannya berhasil meraih juara 1 Qasidah di Indosiar.

Curahan Seorang Tokoh Masyarakat
04 Agustus 2017
Oleh Kelompok 34 Tegal Sumedang

Setelah mendatangi ketua RT 02, kami pun pergi ke Bapak Asep Taryana beliau adalah seorang tokoh masyarakat di kampung Bugeul. Beliau menjabat menjadi RT 01 di RW 05, yang telah menjalani tugasnya selama 2 tahun, beliau ditunjuk langsung oleh warga untuk menjadi seorang RT. Beliau menceritakan kepada kami bagaimana keadaan masyarakat disekitarnya, beliau pun berkata “Didieu mah Karang Taruna teh tos teu aktif, kusabab pemuda pemudina oge, tos narikah sareung aya oge anu darameul di pabrik, janteun teu aya nu janteun pangurus kangge 17 Agustusan teh. Teras kangge dana oge kirang, masyarakat teh teu aya nyumbang kangge acara 17 Agustusan teh, didieu mah masyarakatnya kirang kasadaran kangge 17 Agustusan teh. Janteun atos 2 tahun mah setiap Agustusan teh teu aya hiburan wae didieu mah.”
Begitulah ujaran seorang tokoh masyarakat yang melihat bagaimana situasi di lingkungan masyarakatnya. Kami pun menyimak semua yang beliau ujarkan, dan mencoba menyimpulkan bagaimana keadaan masyarakat yang berada di RT 01, yaitu:
Pertama,  pemuda-pemudi rata-rata sudah menikah, mereka mempunyai kesibukan sendiri sehingga sulit untuk berkumpul dan membicarakan hal-hal kegiatan yang menyangkut tentang masyarakat, seperti apa yang dilakukan Karang Taruna di masyarakat yang lainnya, contohnya mengadakan kegiatan 17 Agustus. Dikarenakan kesibukan mengurus keluarga dan ada juga yang bekerja di pabrik, yang pastinya akan memiliki waktu sedikit. Itulah sebabnya Karang Taruna di RT 01 sudah tidak aktif lagi.
Kedua, kurangnya kesadaran masyarakat tentang partisipasinya dalam mengadakan kegiatan 17 Agustus, tidak ada antusias warga untuk merayakan bersama-sama, dan tidak ada pula sumbangan warga untuk memfasilitasi kegiatan 17 Agustus. Akibatnya sudah 2 tahun masyarakat RT 01 tidak bisa merayakan kegiatan 17 Agustus.
Ketiga, masyarakatnya kurang kesadaran dalam hal kerja bakti, mereka bisa melaksanakan kegiatan kerja bakti jika ada upahnya, itu akan membingunkan ketua RT. Kerja bakti seharusnya dilakukan bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan, karena semua itu untuk kebaikan mereka sendiri.

AYO !
LINDUNGI DIRI KITA DARI BAHAYA PENYAKIT CAMPAK & RUBELLA J
Kamis, 10 Agustus 2017


          Setelah membantu dan mengamati Posyandu yang ada di RW 3, kami pun membantu dan mengamati Imunisasi di SDN Ciluncat 1 & 2 yang berada di RW 5. Pada saat kami ke lokasi, adik-adik sedang asyik bermain yang memang sedang waktunya jam istirahat dan nampaknya mereka pun sudah mengetahui bahwa di sekolahnya akan di adakan Imunisasi ini.  Tetapi mereka acuh saja dan nampaknya mereka tidak takut bahwa mereka akan di ‘suntik’. Salah satu dari kami bertanya kepada mereka “Dik, katanya hari ini akan ada Imunisasi (di suntik) ya ? Adik-adik ini kayaknya pada jago-jago ya…. Tidak takut di suntik” (kami sambil memberikan semangat kepada mereka agar mereka tetap berada di sekolah dan dijauhkan rasa takutnya). Ini pun menjadi harapan kami untuk mereka. Karena sangat pentinya Imunisasi ini. Respon adik-adik hanya tersipu malu saja.
            Setelah kami berbincang-bincang dengan adik-adik, kami pun melanjutkan silaturahmi ke kantor menemui guru-guru di sana. Ibu dan bapak guru pun ternyata sudah menyiapkan jamuan untuk dokter di meja kantornya. Sambil tersenyum Kepala Sekolah pun menyambut kami dengan senang hati “Mangga Ujang nu karasep sareng Neng nu gareulis karalebet, manga calik. Tuh Bapak tos nyiapkeun nyaaa sa ayana wae nya. Hapunten sadayana Bapak teu tiasa masihan jamuan nu lebih”. Kami pun merespon baik juga “Muhun-muhun teu sawios Bapak….. dan urang sadaya kadieu ge bade silaturahmi sareng harapan mah hoyong berbagi ilmu tea ka murangkalih sadaya di SDN Ciluncat ieu”.
            Setelah kami berbincang dengan guru-guru di kantor, akhirnya kami pun memminta kepada guru-guru untuk keluar kembali dan memberikan semangat kepada adik-adik.


            Imunisasi Campak dan Rubella di SDN Ciluncat 1 & 2 ini dilaksanakan secara bergantian, maksudnya yaitu bergantian setiap kelasnya. Mulai dari kelas 1 terlebih dahulu, kelas 2, kelas 3, dan seterusnya. Imunisasi ini juga dilaksanakan di ruang kelas 1 & 2.
            Penyakit Campak & Rubella ini berhahaya dan menular. Maka imunisasi MR ini sangat dianjurkan bahkan di haruskan bagi adik-adik yang berusia kurang dari 15 tahun. Dan dilaksanakan di sekolah-sekolah pada bulan Agustus. Imunisasi MR ini melindungi kita dari penularan penyakit Campak & Rubella.
            Adapun penyakit Campak atau bahasa latinnya yaitu Measles ini menyebabkan:
  1. RadangParu-Paru (Pneumonia)
  2. Radang Otak (Ensefalitis)
  3. Kebutaan
  4. Diare dan Gizi buruk
Dan penyakit Rubella menyebabkan:
  1. Kelainan Jantung
  2. Kelainan Mata (Katarak Kongenital)
  3. Tuli
  4. Keterlambatan Perkembangan, dan
  5. Kerusakan Jaringan Otak
Meskipun adik-adik sudah pernah diimuniasi Campak atau terkena Campak sebelumnya, adik-adik tetap harus mendapatkan Imunisasi MR agar mendapatkan kekebalan terhadap Rubella.

 Oleh Kelompok: 34

“SEHAT ADALAH SALAH SATU KUNCI PENYEMANGAT IBADAH”
Senin, 7 Agustus 2017 (Posyandu di RW 3)




            Seperti biasa hari Senin adalah hari dimulainya aktivitas. Hari Senin di Minggu pertama ini kelompok 34 pun bersilaturahmi ke Posyandu yang masih berada di daerah RW 3. Ketika kami datang, ternyata baru beberapa orang saja. Dan katanya dokternya sedang berada di RW 2. Kita menunggu hampir setengah jam lamanya. Sambil asyik kami mengobrol dengan warga RW 3 disini.
            Sambil asyik ngobrol kami pun ditanya oleh warga RW 3 mengenai tujuan kita berada disini, asal dan dari jurusan apa saja. Alhamdulillah sepertinya mereka senang dengan kedatangan kami (mahasiswa-mahasisiwi dari UIN SGD Bandung) ini. Selain itu, kita pun bertanya kepada mereka apakah sebelumnya di Desa Tegal Sumedang ini sudah pernah ada yang KKN ? Jawaban mereka belum.
            Setengah jam berlalu, Alhamdulillah dokter nya pun datang. Dan kami pun menyambutnya dengan senang karena kami melihat ibu-ibu dan tak lupa juga dengan anaknya yang sudah lama menunggu kedatangan dokter.
            Ketika kami mendokumentasi, dokternya agak sedikit curiga dan sejenak berhenti sambil melihat kepada kami dengan wajah yang sedikit takut. Hehe…. Dan Alhamdulillah ada seorang ibu yang mencoba menjelaskan singkat kepada dokter tersebut. Akhirnya dokter pun kembali melakukan tugasnya.
            Kegiatan posyandu ini rutin dilaksanakan setiap 1 bulan sekali di Desa Tegal Sumedang dan kebeberapa RW yang berada di Desa Tegal Sumedang ini dalam 1 hari. Kalau waktunya tidak cukup maka di lanjutkan esok harinya atau di ganti dengan hari lain.
            Kegiatan Posyandu ini yaitu memberikan vitamin A, menimbang berat badan anak-anak dan juga memeriksa penyakit yang jika memang ada pada anak. Selain itu juga, dokter pun memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang bahaya nya campak dan rubella. Seperti, memberikan informasi cara pencehahannya, menyerang kepada siapa saja, dan masih banyak lagi.
            Kami pun ikut membantu dan sebagian dari kami pun akhirnya mengetahui apa itu campak dan rubella, dampaknya seperti apa, dan mengapa pencegahan nya ini sangat penting. Dokter pun menjelaskan nya sangat detail dan cukup membuat ibu-ibu sangat antusias menyimaknya. Ini pun menjadi salah satu ibu-ibu yang begitu sangat menyayangi anak-anaknya.

Oleh: Kelompok 34

“KAMI PUN SANGAT MENGHARAPKAN KERJA SAMA MASYARAKAT” (Silaturahim RT 3 RW 5)

            Minggu pertama di bulan Agustus setelah kami bersilaturahim ke RT 1 dan 2 RW 5 Desa Tegal Sumedang ini, akhirnya kami pun bersilaturahim ke RT 3 yang tidak jauh dengan RT 1. Alhamdulillah bapak RT sedang bersih-bersih rumahnya bersama istri dan kedua anaknya yang asyik bermain di halaman rumah.
            Kami segera bergegas menghampiri rumah dan menemui istri nya yang sedang sapu-sapu di halaman rumahnya. “Assalamu’alaikun Wr Wb, ibu punten bapak na aya?” (Tanya kami). “Wa’alaikumussalam Wr Wb, aya. Manga kalalebet. Ueuleuh…. Timarana ieu teh?” (Jawab istri pa RT).  Kami pun masuk dan dipersilahkan untuk duduk di ruang tamu. “Punten bu, ieu teh urang sadaya mahasiswa-masiswi UIN SGD Bandung” (jawab kami). ”Oh muhun. Aya peryogi ka bapaknya? Ke sakedap bapak na nuju di kamar nembe rengse ibak. Antosan wae sakedap nya” (Kami pun menunggu pak RT).
            Tak lama kemudian, pak RT pun keluar dari kamar dan duduk bersama kami di ruang tamu sambil menyambut kami dengan senang hati. Kami pun memperkenalkan diri satu-satu, maksud dan tujuan kami datang kemari, dan masih banyak lagi. Tak lupa juga kami pun  mewawancarai bapak RT 3 ini. Mulai dari pertanyaan nama kepanjangan bapaknya, berapa anaknya, sudah berapa lama menjabat sebagai ketua RT 3, dan bagaimana kronologisnya pak RT bisa menjadi ketua RT 3 di Desa Tegal Sumedang ini.
            Pak RT pun menjelaskan secara mendetail, bahkan beliau sedikit curhat kepada kami keadaan beliau sebagai RT. Beliau menceritakan bahwa masyarakat di Desa Tegal Sumedang ini kurang antusias jika ada pemilihan pemerintahan di Desa, apalagi jeka menjadi Ketua Desa. Menjadi RT atau RW pun mereka acuh. Beliau bisa menjadi RT pun atas pilihan saudaranya. Bahkan tidak semua masyarakat pun memilihnya. Ada juga yang memang tidak setuju dengan beliau bahkan ada juga yang meledeknya, katanya “Masa jadi RT badannya kecil begitu”. Respon pak RT dalam hatinya “Yaa saya juga sebenarnya tidak ingin, karena tidak ada yang mau juga sih menjadi RT”. Pak RT pun dipilih oleh saudaranya karena dsri segi pendidikannya, di bandingkan dengan masyarakat lainnya beliau adalah yang lumayan tinggi. Yaitu tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini berarti pendidikan masyarakat di Desa Tegal Sumedang ini mayoritas hanya tamat Sekolah Dasar (SD). Masyarakat di Desa Tegal Sumedang setelah lulus SD, mayoritas dari mereka tidak melanjutkan lagi ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Karena prinsip mereka yang bermacam-macam. Ada yang ingin segera mempunyai uang sendiri, ada yang bosan dengan pendidikan, yang katanya “susah ah sekolah mah mikir aja”. Dan masih banyak alas an mereka untuk tidak melanjutkan pendidikannnya.
            Kami pun bertanya mengenai sudah berapa lama pak RT menjabat sebagai ketua RT. Beliau menjawab katanya sudah 10 tahun beliau menjabat sebagai ketua RT. Lalu kami bertanya lagi mengenai antusias masyarakat untuk merayakan 17 Agustus an, beliau menjawab katanya masyarakat nya pun kurang antusias dalam merayakan 17 Agustus an, bahkan Karang Taruna nya pun tidak aktif. Mungkin marena mereka sudah mempunyai kesibukkannya masing-masing.
            Kami bertanya lagi “Apa sih program-program bapak selama menjadi atau program kedepannya untuk Desa Tegal Sumedang ini ?”. Pak RT menjawab bahwa untuk saat ini beliau belum mempunyai program lagi. Karena miris dan sedih melihat masyarakatnya yang kurang antusias dalam kerja sama dalam membangun Desa Tegal Sumedang ini agar lebih makmur dan sejahtera lagi.  Pernah beliau pun mangajak masyakat untuk bersih-bersih dan mengaspal jalan bahkan berencana untuk membuat MCK, tetapi tidak semua masyarakat ikut serta. Hanya sebagian saja, bahkan hanya sedikit sekali.   
Oleh Kelompok: 34



         

Minggu, 20 Agustus 2017

Malam Pendidikan di SMP Terpadu dan MA Hidayatul Falah






Pada tanggal 16 Agustus 2017 merupakan malam dimana kita bisa merefleksikan detik-detik perumusan proklamasi Indonesia yang tepatnya dilakukan pada 72 tahun yang lalu. Dengan maksud dan tujuan agar dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa ini. Mahasiswa KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Desa Tegal Sumedang bersama dengan guru-guru dan semua unsur dan staf sekolah mengadakan kegiatan bermalam di lingkungan pesantren Bahrul Ulum. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pendidikan bagi para peserta didik untuk memperingati dan merefleksikan HUT RI ke-72 tahun.

Kegiatan bermalam disekolah tersebut diisi dengan kegiatan-kegiatan diantaranya menyanyikan lagu Indonesia Raya, lomba peragaan busana perjuangan, lomba membacakan teks Proklamasi dan menghafal Pancasila, lomba masak liwet, bedah film perjuangan, motivasi pendidikan, kegiatan keagamaan dan apel HUT RI. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan upaya memupuk nasionalisme dan kesadaran akan pendidikan dalam mengisi kemerdekaan yang sasaran utamanya adalah para peserta didik di yayasan Bahrul Ulum tersebut. Kegiatan malam pendidikan yang dilaksanakan di SMP Terpadu dan MA Hidayatul Falah sangat bernilai positif sekali mengingat pelaksanaan tesebut bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-72. Kegiatan tersebut patut diberikan apresiasi penuh, sebab kegiatan tersebut memberikan pemahaman terkait esensi kemerdekaan yang dibalut dalam rangkayan kegiatan perlombaan, keagamaan dan motivasi yang dipandang perlu untuk memberikan pendidikan kepada mereka yang kedepannya akan memikul tugas keumatan dan kebangsaan.



Kontributor     : Abdul Mugni/ Kelompok 35
Redaktur         : Anisa Nur Islami

Sabtu, 19 Agustus 2017

Sepakbola Sebagai Ajang Menggali Potensi dan Memupuk Jiwa Kompetitif



Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari bukan hanya di Indonesia saja, namun di seluruh dunia. Hal ini banyak diminati mulai dari anak-anak, remaja hingga uisa tua, baik itu laki-laki atau perempuan yang berada di kota, desa dan diperkampungan. Mudah untuk kita menemukan orang-orang yang memainkan olahraga ini, salah satunya di Kecamatan Rancaekek, tepatnya di Kampung Ciluncat kidul RW/RT 04/01, Desa Tegal Sumedang. Kegiatan ini merupakan perlombaan Sepakbola yang diadakan oleh Pemuda Taruna Karya RW 04 dan 06 bersama dengan mahasiswa UIN SGD Bandung yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) didaerah setempat. Kegiatan tersebut merupakan serangkaian kegiatan untuk menyambut dan ikut memeriahkan peringatan HUT RI yang ke-72 di daerah tersebut.
Kegiatan peringatan HUT RI ini merupakan suatu kegiatan yang sangat bermakna. Kegiatan ini sebagai upaya pemuda membuktikan bahwa mereka ada, mereka siap mempertahankan kemerdekaan, dan siap untuk mengisi kemerdekaan. Rangkaian kegiatan peringatan HUT RI yang ke-72 ini dimeriahkan dengan penyelenggaraan turnamen sepakbola untuk anak-anak usia Sekolah Dasar dan usia Sekolah Menengah Pertama di Desa Ciluncat.
Turnamen sepakbola diselenggarakan bukan hanya sebagai hiburan masyarakat semata, namun dimaksudkan untuk memupuk jiwa kompetitif bagi anak-anak sebagai penerus perjuangan bangsa. Dengan diselenggarakannya turnamen, diharapkan anak-anak yang mengikuti perlombaan termotivasi untuk bisa bersaing dengan teman-teman lainnya yang ikut bertanding dan saling memperebutkan gelar juara. Persaingan ini tentu saja bernilai positif, sebab diselenggarakan dengan sehat dan aturan yang jelas, terlebih lagi sepakbola merupakan kegiatan olahraga yang banyak digemari oleh setiap lapisan masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini sangat besar harapan dari semua panitia dan mahasiswa, bahwasannya peserta yang mengikuti perlombaan akan muncul kesadaran untuk berkompetisi, yang pada akhirnya mereka akan terus berlatih untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.
Turnamen sepakbola ini juga dapat menggali potensi anak-anak di Desa Tegal Sumedang dalam bermain sepakbola. Dalam setiap pertandingan para penonton dan panitia dapat menilai bagaimana anak-anak dalam bermain. Kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh anak-anak dapat disalurkan dalam setiap pertandingannya. Setiap tim sepakbola yang beranggotakan lima orang ini akan beradu kemampuan dalam menggiring si kulit bundar untuk dapat mencetak skor dalam setiap pertandingan. Kemampuan mereka inilah yang menjadi potensi anak-anak yang mudah-mudahan kedepannya akan berpengaruh pada persepakbolaan nasional yang konon katanya sedang krisis pemain. Pada akhirnya sangat besar harapan kedepan, semoga potensi yang dimiliki dapat terus tersalurkan dan menjadikan mereka sebagai pemain sepakbola yang handal dan mengharumkan kampung halamannya.

Kontributor     : Abdul Mugni / kelompok 35

Redaktur         : Anisa Nur Islami

Jumat, 18 Agustus 2017

Taruna Karya Pemuda yang Dijanjikan Soekarno untuk Menggemparkan Dunia (Taruna Karya RW 04 & 06 Desa Tegal Sumedang)




Nampaknya sudah tak asing lagi di telinga kita dengan pepatah sang proklamator bangsa ini, “berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan gemparkan dunia”. Bagiku pernyataan ini adalah harapan besar bung Karno terhadap para pemuda yang memang pada saat menjelang kemerdekaan ikut memperjuangkan bangsa ini. Maka dari itu pemuda harus bisa merefleksikan hal demikian bahwasannya hari ini kitapun memiliki tugas untuk ikut mempertahankan dan  mengisi kemerdekaan, semua ini menjadi komitmen kebangsaan bagi kita para pemuda.
Berbicara mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, Taruna Karya RW 04 dan 06 Desa Tegal Sumedang menyadari akan hal itu. Maka dari itu, mereka mengisi kemerdekaan dengan antusias menyambut HUT RI ke 72 dengan aktivitas dan kreativitas dengan penuh semangat kepemudaan berkarya untuk masyarakat. Beberapa diantaranya kegiatan positif dan kreativitas dari Taruna Karya RW 04 dan 06 ini adalah turnamen sepakbola, lomba-lomba kreativitas anak bangsa, pengajian, hiburan, seni dari masyarakat dan lain sebagainya.
Kegiatan-kegiatan perlombaan dan kreasi seni dimaksudkan untuk memupuk jiwa kompetitif dan kreatifitas dikalangan generasi muda di RW 04 dan 06 Desa Tegal Sumedang. Sedangkan kegiatan pengajian adalah upaya untuk membina spiritual generasi muda dan memberikan pendidikan bagi generasi muda. Upaya inilah yang dilakukan oleh Taruna Karya RW 04 dan 06 untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Dengan ini terlihat jelas komitmen kebangsaan mereka. Maka dari itu Taruna Karya Desa Tegal Sumedang inilah bagian dari kesepulu pemuda yang dijanjikan Bung Karno untuk menggemparkan dunia.

Kontributor     : Abdul Mugni / kelompok 35

Redaktur         : Anisa Nur Islami

Kamis, 17 Agustus 2017

Menjaga Kesehatan Sejak Dini, Demi Membangun Generasi Penerus Bangsa





Mulai berhembus kabar-kabar yang membuat perasaan ini serasa ingin cepat-cepat berpindah pada hari berikutnya dan menuju pada tempat yang akan ramai di datangi oleh Batita, Balita, Ibu-ibu dan para Lansia. Sebelum mengenal lebih jauh apa itu “menjaga kesehatan sejak dini” terlebih dahulu kita perlu mengetahui cara menjaga kesehatan mulai dari anak-anak dini. 

Pada hari Sabtu, 12/08/17 telah terlaksana program posyandu bersama ibu –ibu pkk . kegiatan ini dimulai pada pukul 08.30 yang bertempat di Mesjid Al-Ikhlas RW 06. Dari sanalah kita mulai mengetahui dengan diadakannya program Posyandu ini ternyata telah berjalan aktif selama beberapa tahun. Kegiatan ini di adakan untuk mereka diantaranya, Batita yang berusia dibawah tiga tahun dimana pada saat ini perkembangannya mulai dapat terlihat seperti belajar merangkak hingga berjalan namun tetap pada pengawasan kedua orang tua, Balita yang berusia dibawah lima tahun yang mana pada saat ini sang buah hati telah bisa berjalan sehingga dibilang berada pada masa baik dalam perkembangan tumbuh kembang anak. Tak cukup sampai disana, posyandu pun tersedia pemeriksaan untuk para ibu-ibu dan para lansia atau bahkan bidan tersebut mengadakan penyuluhan perihal DBD, Rubella, Imunisasi dll. Sebelum mengenal lebih jauh program posyandu alangkah lebih baiknya kita dapat mengerti apa itu pengertian dan tujuan posyandu:

Pengertian posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.(Cessnasari.2005) Adapun posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1997:267). Posyandu pun memiliki tujuan sama halnya dengan program-program yang lainnya. Tujuan posyandu antara lain: menurunkan angka kematian bayi, angka kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas. Meningkatkan peran masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. Adapun berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan  gerakan ekonomi keluarga sejahtera.(Bagian kependudukan dan biostatistik FKM USU.2007). 

Dalam kegitan tersebut Batita dan balita yang hadir ke posyandu pun tidak hanya di periksa berat badan dan tinggi badan tapi mereka pun di berikan vitamin A. Hal ini  memperoleh respon dan antusias yang baik dari masyarakat,  terlihat dari pendataan tiap Rt yang ada di Rw 06 yang  terhitung sekitar 35 batita dan balita  juga 5 orang lansia yang tercatat.  Semoga dengan adanya  program tersebut dapat membantu masyarakat dalam hal kesehatan. Demi terwujudnya masyarakat sehat dan sejahtera.





Kontributor : Cucu Suryani / kelompok 35
Redaktur     : Anisa Nur Islami